Wednesday, January 28, 2015

IZM

Ini zaman baru
Zaman yang memerlukan kesabaran tinggi
Ramai yang goyah
Dek nafsu dunia
Leka terpalit dek masa yang semakin pantas
Rela aku menjadi 
Kupu-kupu yang terbang bebas
Tanpa ada ujian yang mendatang


Thursday, January 8, 2015

Bait Syair Membuatkan Imam Ahmad Menangis.


Apabila tiba saat tuhanku berkata padaku: Tidakkah engkau malu melakukan maksiat kepadaku?

Engkau menyembunyikan dosa dari makhlukku sedang dengan dosa engkau datang berjumpaku?

Maka bagaimanalah aku boleh jawab dan siapalah yang boleh mempertahanku?

Aku sentiasa mendamaikan perasaanku dengan harapan-harapan dari detik ke detik.

Sedang aku lupa apa yang berlaku selepas kematian apalah yang cukup untukku.

Seolah-olahnya aku telah dapat menjamin akan terus hidup dan kematian tidak akan datang.

Jika tibalah saat sakit kematian siapalah yang boleh menahannya dariku?

Aku hanya mampu melihat wajah-wajah di depanku adakah seseorang di kalangan mereka yang boleh menebusku?

Aku bakal ditanya apalah yang telah aku persembahkah di duniaku dahulu yang boleh menyelamatkan daku.

Bagaimanalah jawapanku setelah mana aku mengabaikan urusan agamaku?

Hai kesalnya apakah aku tidak pernah mendengar kalam Allah yang menyeruku?

Apakah aku tidak pernah mendengar kandungan surah Qaf dan surah Ya Sin

Apakah aku tidak pernah mendengar tentang hari perhimpunan, perkumpulan dan pembalasan.

Tidak pernahkah aku mendengar penyeru kematian yang mengajakku dan memanggilku?

Wahai tuhanku inilah seorang hamba yang kembali siapalah yang sanggup menerimanya?

Kecuali tuhan yang maha pengampun, yang maha kaya, yang sentiasa memberiku pedoman ke jalan sebenar.

Aku mendatangi mu maka kasihanilah daku dan beratkanlah neraca timbanganku.

Ringankalah pembalasanku kerana engkaulah sahajalah paling diharap kebaikannya apabila melakukan pembalasan


Nafsu



“Ubahlah kerana-Nya sesuatu yang Dia benci dari nafsumu sehingga Dia memberimu apa yang kamu sukai. Jalan itu luas. Berdirilah dan teguhlah. Beramallah dan jangan lalai selama tali dengan dua hujungnya di tanganmu.
Mohonlah pertolongan kepada-Nya atas sesuatu yang menjadikan kebaikanmu. Kenderailah nafsumu, jika tidak, ia akan mengenderai kamu. Nafsu itu tukang memerintahkan keburukan di dunia dan tukang mencela di akhirat.”

~ Syeikh Abdul Qadir Jailani


Di kala Ajal Sudah Sampai


“Katakan pada para sahabatku, ketika mereka melihatku, mati
 Menangis untukku dan berduka bagiku 
Janganlah mengira bahwa jasad yang kau lihat ini adalah aku
Dengan nama Allah,kukatakan padamu, ini bukanlah aku, 
Aku adalah jiwa, sedangkan ini hanyalah selonggok daging,
Ini hanyalah rumah dan pakaian ku sementara waktu.
Aku adalah harta karun, jimat yang tersembunyi, 
Dibentuk oleh debu ,yang menjadi singgasanaku,
Aku adalah mutiara, yang telah meninggalkan rumahnya,
Aku adalah burung, dan badan ini hanyalah sangkar ku 
Dan kini aku lanjut terbang dan badan ini kutinggal sbg kenangan 
Puji Tuhan, yang telah membebaskan aku 
Dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi,
Hingga hari ini , aku sebelumnya mati, 
meskipun hidup diantara mu.
Kini aku hidup dalam kebenaran, dan pakaian
kubur ku telah ditanggalkan.
Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas,
Tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Tuhanku.
Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca 
Apa yang telah, sedang dan akan terjadi.
Biarlah rumahku runtuh, 
baringkan sangkar kudi tanah,
Buanglah sang jimat, itu hanyalah sebuah kenang2an, tidak lebih Sampingkan jubahku, itu hanyalah baju luar ku,
Letakkan semua itu dalam kubur,
 biarkanlah terlupakan, 
Aku telah melanjutkan perjalananku dan kalian semua tertinggal.
Rumah kalian bukanlah tempat kulagi.
Janganlah berpikir bahwa mati adalah kematian, tapi itu adalah kehidupan,
Kehidupan yang melampaui semua mimpi kita disini,
 Di kehidupan ini, kita diberikan tidur,
Kematian adalah tidur, tidur yang diperpanjang
Janganlah takut ketika mati itu mendekat, 
Itu hanyalah keberangkatan menuju rumah yang terberkati ini
Ingatlah akan ampunan dan cinta Tuhanmu, 
Bersyukurlah pada KaruniaNya dan datanglah tanpa takut.
Aku yang sekarang ini, kau pun dapat menjadi
Karena aku tahu kau dan aku adalah sama Jiwa-jiwa yang datang dari Tuhannya
Badan badan yang berasal sama Baik atapun jahat, semua adalah milik kita
Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan
Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.

Karya : Imam Al Ghazali


Sunday, January 4, 2015

Kelana


Dan tiadalah duduk setempat bagi orang cerdik dan beradab itu dianggap sebagai rehat.

Tinggalkanlah tanah air dan mengembaralah,

Berkelanalah, engkau akan dapat pengganti orang yang kamu tinggalkan.

Berusahalah, kerana keindahan hidup itu ada pada berpenat-penatan.

Aku melihat air yang tenang bertakung,

mencemar kandungannya sendiri. Sekiranya ia mengalir, ia akan baik.

Sekiranya ia tidak mengalir, tercemar.


Syair Imam Syafie


Cinta

Wahai penghulu cinta
cintaku hanya untukmu
tenggelam dalam kesaduan malam
di mana kau berada
hanya aku yang mengerti
cetusan rasa ini
terbit dari hati
yang bersinar di paksi
oleh rasa sedar
dalam keheningan malam
kau berada dalam ingatan ku

karya Ahmad Daniel